nusakini.com--Menyambut Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 Nopember 2016 nanti, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menyampaikan beberapa pesan. Menurut dia, seorang pahlawan adalah sosok yang bersedia secara sadar berkorban dalam berbagai hal. 

Menurut dia, pengorbanan yang masuk dalam kategori pahlawan, manakala sikap dan prilaku si subyek bersangkutan mampu menembus multidimensi. Dan jika pengorbanan tersebut secara konsisten dilakukan sepanjang hidupnya, maka ia pantas dianugrahi Gelar Pahlawan Paripurna. 

“Contoh adalah Bapak Ir. Soekarno, sang Proklamator Kemerdekaan RI, sekaligus Presiden Pertama RI, dari sisi waktu Bung Karno telah berjuang menancapkan tonggak-tonggak masa depan negara Asia, Afrika dan Amerika Latin,” kata Tjahjo dalam pesan singkatnya, Senin (7/11). 

Bahkan untuk Indonesia sosok Bung Karno, membiarkan dirinya dipenjara dan di dalam penjara sepi oleh bangsanya yang ia proklamasikan. Padahal pada saat itu TNI/Polri berada di belakangnya secara penuh. Namun, ia memilih untuk dipenjara daripada bangsa yang ia proklamasikan terbelah. 

Hal yang paling aktual terkait nilai kepahlawanan ini adalah kesadaran dari segenap masyarakat Indonesia untuk memberikan dukungan moril materiil kepada masyarakat Indonesia yang teraniaya. Aspek perjuangan dalam memberikan dukungan tersebut adalah ‘kerelaan untuk bahu membahu’. 

“Kerelaan untuk bahu membahu mengangkat sisi gelap kehidupan dan ketidakadilan. Sosok Pahlawan banyak diantara kita yang tidak memerlukan tanda jasa tapi gerak langkah perbuatannya konsisten terus menerus memerdekakan siapapun yang teraniaya,” ujar dia. 

“Pahlawan adalah sosok yang membangun bangsa tanpa henti dan tanpa pamrih untuk terwujudnya kesejahteraan rakyat,” tambah dia.(p/ab)